Masya Allah...!! Bukti Kekuatan Doa Seorang Ibu, Berhasil Sembuhkan Anak yang Buta
Jangan remehkan kekuatan doa orang tua
Doa orang tua memiliki kekuatan yang sangat istimewa, bahkan saking manjurnya doa orang tua bisa sembuhkan anak yang buta. Begini kisahnya selengkapnya.
Umat Muslim tentu sudah tidak asing lagi dengan nama al-Bukhari, seorang amiirul mukminin fil hadith yang karyanya mendapatkan julukan sebagai kitab tershahih setelah Al-Qur’an.
Di balik popularitasnya tersebut, tak banyak orang yang tahu bahwa lelaki bernama asli Muhammad bin Ismail ini pernah diberikan ujian oleh Allah SWT dengan kondisi buta.
Kisah Al Bukhari yang Diuji dengan Kebutaan
Saat itu, Usia al-Bukhari masih amat belia ketika Allah SWT mewafatkan ayahnya yang bernama Abu al-Hasan Ismail bin Ibrahim. Sejak saat itu, Imam al-Bukhari hidup sebagai anak yatim.
Kendati begitu, sang ibu merawat Imam al-Bukhari dengan sangat baik. Ia juga selalu memperhatikan betul pendidikan putranya ini. Ia bahkan sudah melihat tanda-tanda kecerdasan yang luar biasa dalam diri sang anak sejak dini.
Suatu waktu, al-Bukhari kecil tiba-tiba mengalami kebutaan. Betapa paniknya ia begitu menyadari dunianya tiba-tiba menjadi gelap gulita. Sang ibu juga amat bingung dan sedih luar biasa saat mengetahui kondisi sang anak.
Sejak saat itu, tiada hari yang dilalui Ibunda al-Bukhari kecuali ia berdoa kepada Allah Swt untuk kesembuhan sang anak. Bahkan tangisannya tak bisa terbendung setiap kali ia memohonkan doa.
Imam Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lam an-Nubala menuliskan, suatu malam, ibu al-Bukhari bermimpi bertemu Nabi Ibrahim AS. Kemudian beliau berkata, “Allah SWT telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya doamu.”
Sungguh anugerah yang luar biasa, keesokan paginya, Imam al-Bukhari ternyata bisa melihat kembali. Tak hanya itu, pasca kebutaan yang dialaminya, Imam al-Bukhari dikaruniai daya ingat yang luar biasa.
Muhammad Nabiel dalam al-Bukhari dan Metode Kritik Hadis menyebutkan, tingkat dan daya ingat al-Bukhari sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan ia mampu menghapal dengan sempurna hanya dengan satu kali melihat.
Kisah ini menjadi salah satu bukti betapa dahsyatnya kekuatan doa seorang ibu.
Ibunda al-Bukhari tak hanya dikenal sebagai perempuan salehah dan mustajab ad-da’wah, ia juga memiliki karamah dan kemuliaan yang sangat tinggi.
Sayangnya, belum ada ahli sejarah yang mencatat nama dan sejarah kehidupan ibunda al-Bukhari.
Meskipun begitu, beliau memiliki peranan yang luar biasa dalam mendidik Imam al-Bukhari. Sehingga ia bisa mengantarkan putranya menjadi orang yang bermanfaat yakni sebagai pembawa dan penyebar Sunnah Nabi Saw.
Kisah ini juga jadi bukti bahwa doa orang tua, termasuk seorang ibu adalah mustajab dan tidak ada keraguan di dalamnya. Sebagaimana bunyi hadist berikut ini:
Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga macam doa yang mustajab, dan tidak ada keraguan di dalamnya. Yaitu doa orangtua, doa seorang musafir, dan doa orang yg terzalimi"
(HR. Al-Bukhari / Al-Adab, Al-Mufrad-32, Abu Dawud)
Oleh sebab itu bagi para orang tua, termasuk seorang ibu hendaknya tidak mudah berputus asa dan senantiasa mendoakan anak-anaknya. Inshaallah, doa mereka akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Doa orang tua memiliki kekuatan yang sangat istimewa, bahkan saking manjurnya doa orang tua bisa sembuhkan anak yang buta. Begini kisahnya selengkapnya.
Umat Muslim tentu sudah tidak asing lagi dengan nama al-Bukhari, seorang amiirul mukminin fil hadith yang karyanya mendapatkan julukan sebagai kitab tershahih setelah Al-Qur’an.
Di balik popularitasnya tersebut, tak banyak orang yang tahu bahwa lelaki bernama asli Muhammad bin Ismail ini pernah diberikan ujian oleh Allah SWT dengan kondisi buta.
Kisah Al Bukhari yang Diuji dengan Kebutaan
Saat itu, Usia al-Bukhari masih amat belia ketika Allah SWT mewafatkan ayahnya yang bernama Abu al-Hasan Ismail bin Ibrahim. Sejak saat itu, Imam al-Bukhari hidup sebagai anak yatim.
Kendati begitu, sang ibu merawat Imam al-Bukhari dengan sangat baik. Ia juga selalu memperhatikan betul pendidikan putranya ini. Ia bahkan sudah melihat tanda-tanda kecerdasan yang luar biasa dalam diri sang anak sejak dini.
Suatu waktu, al-Bukhari kecil tiba-tiba mengalami kebutaan. Betapa paniknya ia begitu menyadari dunianya tiba-tiba menjadi gelap gulita. Sang ibu juga amat bingung dan sedih luar biasa saat mengetahui kondisi sang anak.
Sejak saat itu, tiada hari yang dilalui Ibunda al-Bukhari kecuali ia berdoa kepada Allah Swt untuk kesembuhan sang anak. Bahkan tangisannya tak bisa terbendung setiap kali ia memohonkan doa.
Imam Adz-Dzahabi dalam Siyar A’lam an-Nubala menuliskan, suatu malam, ibu al-Bukhari bermimpi bertemu Nabi Ibrahim AS. Kemudian beliau berkata, “Allah SWT telah mengembalikan penglihatan anakmu karena begitu banyaknya doamu.”
Sungguh anugerah yang luar biasa, keesokan paginya, Imam al-Bukhari ternyata bisa melihat kembali. Tak hanya itu, pasca kebutaan yang dialaminya, Imam al-Bukhari dikaruniai daya ingat yang luar biasa.
Muhammad Nabiel dalam al-Bukhari dan Metode Kritik Hadis menyebutkan, tingkat dan daya ingat al-Bukhari sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan ia mampu menghapal dengan sempurna hanya dengan satu kali melihat.
Kisah ini menjadi salah satu bukti betapa dahsyatnya kekuatan doa seorang ibu.
Ibunda al-Bukhari tak hanya dikenal sebagai perempuan salehah dan mustajab ad-da’wah, ia juga memiliki karamah dan kemuliaan yang sangat tinggi.
Sayangnya, belum ada ahli sejarah yang mencatat nama dan sejarah kehidupan ibunda al-Bukhari.
Meskipun begitu, beliau memiliki peranan yang luar biasa dalam mendidik Imam al-Bukhari. Sehingga ia bisa mengantarkan putranya menjadi orang yang bermanfaat yakni sebagai pembawa dan penyebar Sunnah Nabi Saw.
Kisah ini juga jadi bukti bahwa doa orang tua, termasuk seorang ibu adalah mustajab dan tidak ada keraguan di dalamnya. Sebagaimana bunyi hadist berikut ini:
Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga macam doa yang mustajab, dan tidak ada keraguan di dalamnya. Yaitu doa orangtua, doa seorang musafir, dan doa orang yg terzalimi"
(HR. Al-Bukhari / Al-Adab, Al-Mufrad-32, Abu Dawud)
Oleh sebab itu bagi para orang tua, termasuk seorang ibu hendaknya tidak mudah berputus asa dan senantiasa mendoakan anak-anaknya. Inshaallah, doa mereka akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Sumber Wajibbaca com
Posting Komentar untuk "Masya Allah...!! Bukti Kekuatan Doa Seorang Ibu, Berhasil Sembuhkan Anak yang Buta"